Waspada Gas Beracun, Dua Warga Tulakan Jadi Pengingat Pentingnya Keselamatan di Sumur


 PACITAN – Insiden yang terjadi di Dusun Crabak, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan, Pacitan, pada Senin (18/11/2024), menjadi pengingat pentingnya keselamatan kerja, terutama di ruang tertutup seperti sumur. Dua warga, Tumadi (82) dan Suma Bita Rudi (29), meninggal dunia diduga akibat menghirup gas beracun di dasar sumur.

Kapolsek Tulakan, IPTU Suyitno, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat Suma Bita Rudi berusaha menguras air sumur yang baru dibuat dua bulan lalu. Setelah mencoba menggunakan pompa air, ia memutuskan membersihkannya secara manual. Namun, saat turun ke dalam sumur menggunakan tangga, ia tiba-tiba kehilangan kesadaran.

"Melihat kejadian itu, Tumadi yang berada di atas berinisiatif menolong Rudi. Sayangnya, beliau juga mengalami nasib yang sama dan jatuh ke dasar sumur," ujar IPTU Suyitno.

Insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, Jumi (75), warga sekitar, ia melihat Suma Bita Rudi mulai lemas saat berada di dalam sumur. 

Teriakannya memanggil warga menarik perhatian, tetapi masyarakat setempat merasa kesulitan untuk mengevakuasi korban karena kedalaman sumur yang mencapai 11,7 meter serta dugaan adanya gas beracun di dalamnya.

Kepala Dusun Crabak, Lagiono (40), segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Tulakan. Tim kepolisian tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi.

"Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa gas beracun menjadi penyebab korban kehilangan kesadaran. Ini diperkuat dengan percobaan di TKP, di mana seekor ayam yang dimasukkan ke dalam sumur mati dalam waktu kurang dari 10 detik," terang IPTU Suyitno.

Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas Tulakan, kedua korban dinyatakan meninggal akibat keracunan gas. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah membuat pernyataan resmi untuk tidak menuntut pihak mana pun.

Polsek Tulakan bersama tim medis juga mengingatkan warga tentang bahaya bekerja di tempat tertutup seperti sumur tanpa peralatan pelindung diri atau alat pendeteksi gas.

"Keselamatan adalah prioritas utama. Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam situasi seperti ini. Gunakan alat pelindung dan konsultasikan kepada tenaga profesional saat menghadapi risiko gas beracun," kata IPTU Suyitno.

Pelajaran dari Peristiwa Ini

Kejadian ini memberikan pembelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya prosedur keselamatan kerja di ruang tertutup. Gas beracun sering kali tidak terdeteksi oleh indra manusia, tetapi dapat mengancam jiwa dalam hitungan detik.

Polsek Tulakan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan keselamatan dalam bekerja, terutama di lingkungan yang berpotensi berbahaya.

Insiden ini diharapkan menjadi pengingat penting untuk selalu mengutamakan keselamatan, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. (*)