Sebanyak 14 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
beragama Kristen mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Pembinaan ini juga
didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), Afifudin
Muhammad Yunus, serta petugas pembinaan Lapas.
Kasubsi
Bimkemaswat Afifudin Muhammad Yunus menegaskan pentingnya
pembinaan rohani dalam proses rehabilitasi warga binaan.
“Kegiatan ini
menjadi bagian dari pembinaan kepribadian yang bertujuan membentuk karakter
positif warga binaan. Kami ingin mereka tidak hanya menjalani hukuman, tetapi
juga mendapatkan bekal moral dan spiritual untuk kehidupan setelah bebas,” ujar
Yunus.
Sementara itu, Kalapas Pemuda
Madiun Wahyu Susetyo mengapresiasi dukungan berbagai pihak,
termasuk Yayasan Rise and Shine Ministry, dalam
mendukung program pembinaan di dalam lapas.
“Kami berkomitmen memberikan pembinaan yang
menyeluruh, baik secara mental, spiritual, maupun sosial. Kerja sama dengan
lembaga keagamaan seperti ini sangat penting untuk memperkuat proses
reintegrasi sosial warga binaan,” tutur Wahyu.
Pendeta Harun juga
menyampaikan pesan agar para WBP senantiasa membuka hati untuk perubahan dan
tidak menyerah dengan masa lalu. Dalam suasana khidmat dan penuh harapan, para
peserta mengikuti sesi pujian, doa, dan renungan yang disampaikan dengan penuh
semangat dan kedamaian.
Lapas Pemuda Madiun
secara konsisten menyelenggarakan kegiatan pembinaan keagamaan sebagai bagian dari strategi pembinaan
holistik bagi seluruh warga binaannya. (Humas Lapas Pemuda Madiun)