Lapas Wonogiri Gelar Panen Cabai, Wujud Nyata Dukungan Program Ketahanan Pangan

 


Panen Cabai di Lapas Wonogiri, Wujud Nyata Dukungan Program Ketahanan Pangan

Wonogiri, 10/12/ 2025 — SUARAKHATULISTIWA.com

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Wonogiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui kegiatan panen cabai yang berlangsung pada Rabu (10/12) pukul 09.00 WIB.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin kedua yang menekankan pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.

Panen cabai yang dilaksanakan di lahan pertanian Lapas Wonogiri ini melibatkan seluruh pejabat, pegawai, warga binaan pemasyarakatan (WBP), serta peserta magang.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan kemandirian berbasis pertanian terus dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan demi meningkatkan kemampuan serta produktivitas WBP.

Kalapas Wonogiri, Siswarno, menyampaikan apresiasi atas kerjasama semua pihak yang terlibat.

“Panen ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan wujud nyata komitmen Lapas Wonogiri dalam mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kami berupaya agar WBP tidak hanya mengisi masa pidana, tetapi juga memperoleh keterampilan yang benar-benar bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan proses panen bersama, di mana WBP yang telah mengikuti pembinaan pertanian berkesempatan mempraktikkan kembali keterampilan yang telah dipelajari.

Dalam panen kali ini, Lapas Wonogiri berhasil mendapatkan cabai sebanyak 10 kg dan hasil cabai langsung dijual kepada pihak penyedia Bahan Makanan (BAMA) Lapas Kelas IIB Wonogiri sehingga dapat memberikan nilai manfaat nyata bagi operasional lapas.

Melalui kegiatan ini, Lapas Wonogiri berharap dapat terus memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan panen cabai ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian WBP sebagai bekal mereka setelah kembali ke masyarakat. (RED)