Antisipasi Gesekan saat Rontek Gugah Sahur, Forkopimda Pacitan Gelar Rapat Koordinasi


 PACITAN- Tradisi Rontek Gugah Sahur yang meriahkan bulan Ramadan di Pacitan tak lepas dari potensi gesekan antar kelompok pemuda. Menyadari hal tersebut, Forkopimda Pacitan menggelar Rapat Koordinasi Pembinaan Kamtibmas Dalam Rangka Cipta Kondisi Bulansuci Ramadhan Dan Idul Fitri 1445 H/2024 Kecamatan Pacitan pada Selasa (2/4/2024) malam.


Rapat yang dihadiri oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho, Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf Roliyanto, S.I.P.,M.I.P, dan unsur Forkopimda lainnya, serta para Kades, Lurah, dan Korlap Rontek se-Kecamatan Pacitan, ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan pengamanan Rontek Gugah Sahur dan mencari solusi untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Ramadan.


Camat Pacitan, Sugiyem, AP., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan kekhawatirannya terkait beberapa ketegangan antar kelompok Rontek Gugah Sahur di minggu ketiga Ramadan. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kondusifitas, serta menghimbau para Kades dan Lurah untuk mengawal warganya dalam melaksanakan Rontek Gugah Sahur.


Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf Roliyanto, S.I.P.,M.I.P., mengusulkan formula agar Rontek Gugah Sahur menjadi kebanggaan dan identitas Pacitan. Ia mengingatkan potensi ancaman seperti mercon dan miras, serta menghimbau agar personil pengamanan tidak memotong rombongan Rontek Gugah Sahur untuk menghindari risiko lemparan batu.


Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho, S.I.K., M.T., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Rontek Gugah Sahur berlangsung. Ia menegaskan bahwa pelanggar peraturan akan ditindak tegas.


Harapan Rontek Jadi Tradisi Positif dan Mendunia


Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, S.S., mengapresiasi kinerja pengamanan Rontek Gugah Sahur selama ini. Ia menegaskan bahwa tradisi Rontek tidak bisa dihilangkan, namun tradisi tawuran antar kelompok harus dihilangkan.


Bupati Indrata juga mengusulkan pendekatan terhadap pemuda dan penggunaan media sosial untuk meningkatkan keamanan dan kondusifitas. Ia berharap Rontek Gugah Sahur dapat menjadi tradisi positif dan bahkan mendunia jika berjalan dengan aman dan lancar.



Rapat koordinasi Forkopimda tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain:


* Hanya kelompok Rontek yang terjadwal yang boleh mengelilingi alun-alun Pacitan.

* Perlu pengaturan rute yang jelas dan tertib.

* Setiap kegiatan masyarakat perlu pengamanan dari semua instansi terkait.

* Masing-masing desa membentuk pengawalan rombongan Rontek dan menentukan rute yang akan dilalui.


Rapat koordinasi berjalan dengan aman dan terkendali. Forkopimda Pacitan dan seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Ramadan, termasuk tradisi Rontek Gugah Sahur.

"Tradisi Rontek Gugah Sahur merupakan bagian dari budaya Pacitan yang perlu dilestarikan. Dengan sinergi antara Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan tradisi ini dapat berjalan dengan aman, damai, dan membawa manfaat bagi semua," pungkas Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho. (*)